Gerakan Literasi Sekolah bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi (membaca dan menulis). Gerakan ini memberikan dampak positif bagi siswa, karena selain mereka membiasakan diri untuk membaca, juga melatih siswa dalam berkomunikasi secara baik, sopan dan tertata. Hal tersebut akan berdampak pada mindset atau pola pikir peserta didik. Gerakan literasi ini akan semakin menumbuhkan budaya membaca dan menulis. Budaya membaca dan menulis memang harus ditanamkan sedini mungkin.
Sejalan dengan hal tersebut, TK Miryam sebagai salah satu lembaga pendidikan anak menerapkan Gerakan Literasi Sekolah dengan membaca dan mendengarkan cerita/dongeng sekurang-kurangnya selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat membaca anak sejak dini. Agar kegiatan literasi ini tidak membosankan, para guru dan kepala sekolah TK Miryam mempunyai ide untuk mengemas kegiatan literasi secara lebih menarik yaitu dengan membuat mini drama tentang dongeng yang berjudul “Timun Emas dan Raksasa”.
Guru dan kepala sekolah ikut berperan dalam mini drama tersebut. Semua anak sangat terhibur dan terlihat antusias mengikuti cerita dari mini drama yang ditampilkan. Suara gelak tawa dan respon dari anak-anak menandakan bahwa mereka sangat tertarik dengan kegiatan literasi yang dikemas dalam bentuk mini drama. Kedepannya TK Miryam akan menerapkan ide-ide lain untuk mengemas gerakan literasi agar lebih menarik dan interaktif untuk anak-anak.